SINERGITAS PELAJAR PANCASILA OPTIMALISASI SENI QUR’ANI PASCA PANDEMI COVID-19

PENDAHULUAN
Sudah
hampir tiga bulan stay at home (
tinggal dirumah ) dan Work From Home
( bekerja dari rumah) serta E-Learning
bagi Mahasiswa sesuai dengan program pemerintah untuk memutus rantai pandemi
covid-19 ( corona virus disease ) yang sangat mematikan orang kalau sudah kena
virus tersebut, Bukan hanya di Indonesia tapi diseluruh dunia. Banyak
menafsirkan bahwa Covid-19 ini adalah sebagai teguran kepada umat manusia agar
semua kembali peduli terhadap ciptaan Tuhan, Indonesia merupakan salah satu
negara yang terinfeksi pandemi Covid-19. Penyakit Corona virus 2019 ( COVID-19 ) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh sindrom pernapasan akut corona virus 2 (SARS-CoV-2). Penyakiti
ini pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, ibukota provinsi
Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemic
korona virus 2019-20 yang sedang berlangsung.(Siahaan,
2020)
Dalam kehidupan, pendidikan merupakan sesuatu yang
dibutuhkan karena ada banyak manfaatnya yang diberikan oleh pendidikan. Hal ini
sesuai dengan fungsi pendidikan nasional yang diatur oleh UU No. 20 Tahun 2003,
Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yang berbunyi:
“Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.”(Permana and Sudrajat, 2022) Dalam hal ini, tentunya pendidikan harus tetap digiatkan dalam rangka
mendukung dan mensyiarkan dakwah Islam Qu’ani terhadap dunia pendidikan.
Fenomena masalah yang terjadi di
lingkungan pendidikan akhir-akhir ini,menuntut pentingnya ada program penguatan
pendidikan Qur’ani khususnya dikalangan peserta didik yang terdampak Covid-19,
diantaranya permasalahan kurangnya internalisasi nilai-nilai Al-Qur’an.
Contohnya sejak kasus pandemi yang melanda dunia pendidikan, mengharuskan para
siswa belajar melalui online atau rumah masing-masing. Sehingga memungkinkan
mereka tidak bisa mendapatkan nilai-nilai religi dari guru mereka.
Program profil pelajar pancasila di era pasca pandemi sangat diperlukan
sebagai sebuah terobosan baru. Selama ini pandemi telah menutup seluruh akses
tatap muka secara langsung, sehingga membuat resah para pendidik untuk
memberikan ilmu secara langsung kepada siswa. Sehingga akhirnya, setelah
pandemi berllau muncullah konsep pembelajaran baru yang disebut dengan
kurikulum merdeka. Hanya beberapa sekolah yang dapat melaksanakan program ini
yang kemudian disebut sebagai penggerak. Konsep sekolah penggerak secara nyata
dapat diimplementasikan dengan menerapkan nilai-nilai pelajar pancasila dalam
praktik pembelajaran.
Program sekolah penggerak pula menerangkan tentang pentingnya
mengedepankan nilai-nilai ajaran Islam dalam dunia pendidikan. Khususnya dalam
dunia seni Qur’ani yang dibingkai dalam religiusitas. Para siswa diharapkan
dapat berkolaborasi dengan para pendidik yang lain agar dapat mengembangkan kemampuan
dirinya sehingga tidak melupakan keutamaan nilai-nilai Qur’ani dalam kehidupan
mereka. Program sekolah penggerak merupakan upaya mewujudkan visi Pendidikan
Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila. Program sekolah penggerak
berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistic yang mencakup
kompetensi dan karakter, yang diawali dengan sumber daya manusia yang unggul
(kepala sekolah dan guru). (Syafi’i, 2021)
Sebagaimana dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an surah Al-Alaq ayat 1-5 sebagai
berikut:
اِقْرَأْ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اِقْرَأْ
وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا
لَمْ يَعْلَمْۗ
Artinya:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!. Dia menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar
(manusia) dengan pena. Dia mengajarkan
manusia apa yang tidak diketahuinya.
Berdasarkan ayat tersebut dapat dipahami
bahwa tanggung jawab pendidikan, terutama pendidikan Islam bagi manusia
merupakan kewajiban dan amanah dari Allah swt. Mengacu pada pemahaman di atas,
tugas pendidikan tidak dapat dilimpahkan sepenuhnya kepada pihak lain, termasuk
juga pada sekolah, karena lembaga pendidikan tersebut diadakan untuk membantu
dalam arti memudahkan usaha manusia dalam memasuki masyarakat yang kompleks
sebagai orang dewasa. Tanggung jawab utama agar mampu berdiri sendiri.
Pelajar
pancasila memiliki peran penting untuk dapat mengoptimalkan seni Qur’ani
terutama di era setelah pandemi berakhir. Hal ini sesuai dengan tanggung jawab
pelaksana pendidikan yaitu guru dan siswa. Setiap aktivitas pembelajaran
diharapkan para peserta didik dapat bersinergi dalam rangka membangun nilai-nilai
qur’ani dalam bingkai kearifan lokal yang ada dimasyarakat. Sehingga penulis
mencoba menulis gagasan yang berjudul “Sinergitas Pelajar Pancasila Optimalisasi Seni Qur’ani
di Era Pandemi Covid-19.”
PROFIL
PELAJAR PANCASILA
Profil
Pelajar Pancasila merupakah salah satu usaha dalam meningkatkan kualitas
Pendidikan di Indonesia yang mana mengedepankan pada pembentukan karakter. Pada
era kemajuan teknologi globalisasi saat ini, peran pendidikan nilai dan
karakter sangat dibutuhkan demi memberikan keseimbangan antara perkembangan
teknologi dan perkembangan manusianya.(Rachmawati et
al., 2022)
Profil
Pelajar Pancasila berdasarkan Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 22 Tahun 2020 mengenai Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2020-2024 yang berbunyi: “Pelajar Pancasila adalah perwujudan
pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global
dan berperilaku sesuai dengan nilainilai Pancasila, dengan enam ciri utama:
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan
global,bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.”(Susilawati, Sarifudin and Muslim, 2021)
Menyadari pentingnya peran, fungsi, dan kompetensi yang dimiliki peserta didik, maka potensi mereka juga harus terus dikembangkan dan diberdayakan khususnya
sebagai agent of change pendidikan. Dalam konteks perwujudan menanamkan ajaran Qur’ani yang lebih baik di era pasca pandemi ini, ide dan
konstribusi penggerak pendidikan dalam usaha mempertahankan eksistensi religiusitas disetiap kalangan dengan konsep
pelajar pancasila berwawasan global dioptimalkan sebagai upaya membangun
sinergitas peserta didik dalam mencari ilmu-ilmu pendidikan.
PROYEK
PENGUATAN PELAJAR PANCASILA BERWAWASAN QUR’ANI
Pembelajaran lintas
disiplin ilmu dimana memiliki tujuan mengamati hingga memikirkan solusi dari
beberapa permasalahan yang terjadi di sekitar lingkunganya merupakan pengertian
dari Projek Penguatan Profil Pancasila (P4). Pendekatan pembelajaran berbasis
projek (project-based-learning) digunakan dalam implementasi P4 di sekolah,
namun projek ini berbeda dengan progam intrakulikuler yang sering dilakukan
didalam kelas.(Rachmawati et
al., 2022)
Peserta didik
banyak diberi kesempatan untuk belajar dalam kondisi formal, struktur belajar
lebih fleksibel sekolah bisa menyesuaiakan pengaturan waktunya, sehingga
kegiatan belajar menjadi lebih interaktif karena peserta didik terlibat
langsung dengan lingkungan disekitarnya dengan tujuan sebagai penguatan
berbagai kompetensi pada Profil Pelajar Pancasila. Projek yang dilakukan dalam
P4 merupakan urutan kegiatan yang memiliki arah tujuan tertentu dengan cara
menelaah tema yang dianggap menantang untuk peserta didik. Projek ini harus
dikemas dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik agar mampu
menstimulus sehingga peserta didik dapat melakukan investigasi, kemudian mereka
akan memecahkan masalah, dan dilanjutkan dengan pengambilan keputusan. Alokasi
waktu yang telah ditentukan menjadikan peserta harus mengasilkan produk dan
juga melakukan aksi.(Rachmawati et
al., 2022)
Beberapa program yang dapat dilakukan oleh pelajar
pancasila dalam rangka mengoptimalkan Seni
Qur’ani di Era pasca Pandemi Covid-19 adalah sebagai berikut :
a. Promosi disetiap media sosial, dalam rangka mensyiarkan
nilai-nilai Qur’ani disetiap pengguna gadget agar tetap mengeksiskan dan
mengamalkan disetiap kegiatan.
b. Menjadi pelopor seni Qur’ani, hal ini dapat dilakukan dengan
cara menghadiri setiap acara keagamaan berbasi qur’ani sehingga ilmu yang selama
ini belum didapatkan sejak pandemi akan terpenuhi. Pelajar pancasila sebagai agen
of change dapat berperan dalam langkah ini.
c. Pengadaan program seminar, talk show, penguatan jati diri berwawasan Qur’ani disetiap moment.
Hal ini dilakukan agar para peserta didik mampu berkompetisi kembali guna
memenuhi kualitas dirinya masing-masing.
d. Pembuatan produk IT berbasis Qur’ani, dengan cara menanamkan
nilai-nilai pancasila dalam jati diri anak. Seperti membuat produk film
moderasi beragama dengan menanamkan nilai-nilai berwawasan Qur’an.
e. Lomba
Produk akhir dari proyek profil pelajar pancasila berawasan qur’ani
adalah suatu kebersamaan yang tak ternilai. Hasil
dari produk ini ini dapat dilakukan untuk
menumbuhkan kesadaran dan sinergitas peserta didika untuk menempa diri mereka
setelah pandemi melanda.
PENUTUP
Tidak dapat dipungkiri
bahwa era pandemi Covid-19 harus dihadapi, pelajar pancasila sebagai agen of change memiliki peran penting untuk mensinergikan peran pelajar
pancasila yang mumpuni dalam menghadapi serta mengoptimalkan seni Qur’ani khususnya disekolah penggerak. Hasil
proyek pelajar pancasila berwawasan Qur’ani ini diharapkan memberikan manfaat
khususnya membantu religiusitas pada sektor pendidikan yang mengalami permasalahan
karena era pandemi Covid-19.
Daftar Pustaka
Permana, I.A. and Sudrajat,
J. (2022) ‘Pengelolaan Manajemen dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Mutu
Pendidikan’, JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(5), pp. 1479–1487.
Available at: https://doi.org/10.54371/jiip.v5i5.590.
Rachmawati, N. et al. (2022) ‘Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila dalam Impelementasi Kurikulum Prototipe di Sekolah Penggerak Jenjang
Sekolah Dasar’, Jurnal Basicedu, 6(3), pp. 3613–3625. Available at:
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i3.2714.
Siahaan, M. (2020) ‘Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan’, Jurnal
Kajian Ilmiah, 1(1), pp. 73–80. Available at:
https://doi.org/10.31599/jki.v1i1.265.
Susilawati, E., Sarifudin, S. and Muslim, S. (2021) ‘Internalisasi Nilai
Pancasila Dalam Pembelajaran Melalui Penerapan Profil Pelajar Pancasila
Berbantuan Platform Merdeka Mengajar’, Jurnal Teknodik, 25, pp. 155–167.
Available at: https://doi.org/10.32550/teknodik.v25i2.897.
Syafi’i (2021) ‘Merdeka belajar: sekolah penggerak’, PROSIDING SEMINAR
NASIONAL PENDIDIKAN DASAR “Merdeka Belajar dalam Menyambut Era Masyarakat 5.0”,
(November), pp. 46–47.

oke
@Citra Lestari,
Menurut saya dengan adanya profil pelajar pancasila ini sangat seru Karena memfokuskan pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dalam rangka mewujudkan profil Pelajar Dan juga memfokuskan belajar dengan minat dan bakat siswa Karena sudah lama belajar dirmh banyak sisiwa yanh belajarnya menjadi malas tapi dengan adanya sekolah pengerak yang memfokuskan minat dan bakat siswa itu menjadi penyemangat tersendiri dalam belajar
@Natasya dekka putri,
mungkin dengan proyek penguatan pelajar pancasila berwawasan qur'ani bisa berguna supaya guru lebih bisa leluasa berinteraksi dengan murid dan bisa memberi penjelasan secara langsung mengenai cara berprilaku yg baik dan sopan
@Candy Ramadhani,
Adalah menjalankan program Qurani sangat penting pada saat ini, dikarenakan pada tahun tahun lalu ada pandemi jadi terhalang,untuk tahun ini harus dijalankan karena sangat penting dan juga satu lagi hal yang harus difokuskan adalah tentang pembentukan karakter anak
@Muhammad hanif,
Tidak dapat dipungkiri bahwa era pandemi Covid-19 harus dihadapi, pelajar pancasila sebagai agen of change memiliki peran penting untuk mensinergikan peran pelajar pancasila yang mumpuni dalam menghadapi serta mengoptimalkan seni Qur’ani khususnya disekolah penggerak. Saya tidak tahu harus tulis apa
@Najilia Desti Amanda,
Memang betul pada saat covid 19 menyerang negara negara bagian termasuk negara Indonesia, semua siswa siswi pelajar sd, smp, sma maupun kuliah harus belajar dengan online, tetapi pada saat belajar online semua siswa/ siswi tidak akan fokus ke pelajarannya.pada saat guru menerangkan, mereka bisa saja berakal akalan seperti sudah mengerti apa yang dibicarakan dikarenakan ingin menyudahi pelajaran dengan cepat, tetapi untuk saat sekarang virus covid 19 sudah tidak ada lagi dan sekarang siswa siswi dituntut belajar dengan tatap muka dan dituntut supaya berjiwa qur'ani.hal tersebut membuat siswa siswi ada yang sebagian menyukai dan sebagian membenci, dari hal tersebut kita tahu bahwa apapun pelajaran yang diberikan oleh guru baik secara online maupun offline anak yang tidak berkeinginan belajar akan tetap tidak ada perubahan
@Alfian octavio ramadhan ,
Untuk program ini sangat benar dan sangat bisa mengoptimalkan seni qur'ani di era pasca pandemi covid-19
@Jelika Aprilia ,
Pandemi virus corona ini memang berbahaya,virus ini sangat mudah terjangkiti,maka dari itu kita harus mencuci tangan dengan sabun menggunakan masker setiap bepergian,selalu mencuci tangan,karena virus tidak suka bersih,
@Kheysa Novika,
????,, terus berkaya
@Agus Andrianto,
Menurut saya adalah jangan meninggalkan sholat 5 waktu teruslah berdzikir kepada orang yang telah meninggalkan kita,mungkin itu ujian yang dikasih Allah untuk kita supaya kita sadar bahasa Allah tidak suka kita meninggalkan nikmat yang ia beri,dan jangan lupa juga uk terus belajar mengaji,dan fokus ke pelajaran yang di rumah sekolah supaya nanti bisa sukses dan bisa membahagiakan kedua orang tua dan cita² kita bisa tercapai sesuai dengan impian masing²
@Shielcelya Willy Aziz,
Menurut saya, di era modern seperti ini, program pelajar Pancasila sangatlah penting. Karena ini bisa membantu para pelajar di Indonesia dalam memperluas ilmunya, baik ilmu agama maupun ilmu yang lain. Apalagi kemarin mereka sudah lama libur dikarenakan covid-19 yang menyerang.
@Azel Febli Anggraini,
Saya setuju dengan program ini,semoga berjalan dengan lancar????
@Tio Anugrah Pratama,
untuk itu kita harus menyadari bahwa bumi kita ini sudah tua,sangat penting bagi kita untuk memperbaiki diri sebelum terlambat,Dalam qur'an sudah dijelaskan akan ada saatnya dimana seluruh umat didunia mengalami musibah yang sangat besar itulah akhir zaman(Kurang lebih seperti itu karna kurng ingat tad)intinya virus tersebut bisa dikatakan peringatan bagi umat diseluruh dunia
@Nadia Fanesa,
Artikelnya bagus berguna dan bermanfaat. sayangnya,tulisannya tidak bagus jika dibaca di hp soalnya tulisannya ada yang besar ada yang kecil.
@Adinda sisilia,
Saya sebagai salah satu siswa yang sudah merasakan susah nya belajar di era pandemi covid sangat bersyukur pemerintah menerapkan kurikulum baru ini, sehingga kami dapat dengan cepat mengejar ketertinggalan materi karea pembelajaran yang kurang efektif di era pandemi.
@Keisha Marcia ,
mantap ustad artikelnya????????????
@ATHAYA ECLATA,
Covid-19 ini adalah sebagai teguran kepada umat manusia agar semua kembali peduli terhadap ciptaan Tuhan
@Agrian Dhika Al dzaki ,
Mungkin penyakit yg mematikan tetapi disitu kita belajar bahwa bermain bersama keluarga itu menyenangkan.
@Refky Pratama,
Bagus!!! Supaya jadi kenangan untuk esok hari, bahwa Indonesia pernah terpuruk tidak hanya siswa,melainkan juga dengan rumah tangga yang krisis ekonomi karena adanya pandemi dan juga mahasiswa/siswa yang harus melaksanakan BDR, semoga untuk kedepannya kita bisa lebih meningkatkan dan bisa menjaga kesehatan supaya corona virus segera punah dan tinggal sejarah. Aamiin????❤️❤️❤️
@Peni Oktarika ,